SKSD
(Matius 7:21-23)
Weis, yakin deh temen-temen pasti
gag asing dengan istilah ‘SKSD’
tersebut. Yaps, bahkan pernah dijadiin judul sebuah sinetron lho…
bukan-bukan.. bukan ‘Tukang Bubur Naik Haji’ apalagi ‘Mak Ijah Pengen ke Mekah’
(Jauh banget -_-) tapi ‘Sok Kenal Sok
Dekat’. Hohoho…
Nah, gimana dengan teman-teman
sendiri? Pernah SKSD dengan orang lain atau punya temen yang malah jadiin itu
pekerjaan sehari-hari? Eiits, sambil mengingatnya, yuk kita baca ilustrasi
berikut: “Dengan percaya diri seorang pemuda menghadap direktur sebuah
perusahaan ternama untuk meminta pekerjaan. Ketika ditanya latar belakang
pendidikan, pengalaman dan bidang keahlian yang dimiliki, pemuda itu mulai
kebingungan. Semula ia menyangka sang direktur masih mengingatnya karena ia
pernah bercakap-cakap lama dengan sang direktur di sepanjang jalan saat sedang
naik kereta. Namun ternyata sang direktur tidak mengingatnya. Akhirnya
pemuda tersebut pulang dengan malu dan tanpa hasil. (Ugghh -_-)
DEWASA INI, telah menjadi rahasia umum bahwa tidak sedikit
orang mencari dan mendapatkan pekerjaan maupun pendidikan dengan koneksi (Gag
masalah sebenarnya, asal kita memang
berkompeten dan berkualitas untuk mendapatkannya, gag sekedar koneksi semata).
Namun, banyak orang juga ternyata salah sangka seperti ilustrasi diatas (pelaku
SKSD). Dan sebenarnya hal serupa bisa saja terjadi dengan kehidupan rohani kita
sebagaimana perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus. Banyak orang merasa kenal dan merasa akrab
dengan Tuhan. Tapi, apakah itu benar-benar pengenalan yang sesungguhnya? Belum
tentu J
SERINGKALI, KITA BERPIKIR bahwa
dengan mengikuti kegiatan gereja, terlibat dalam pelayanan baik pelayanan
mimbar dll, terlibat dalam kepengurusan organisasi kerohanian maupun senantiasa
aktif dalam setiap kegiatan kerohanian maka kita sudah benar-benar mengenal
Tuhan dengan baik. Pada kenyataannya, hal tersebut tidak menjadi jaminan
koneksi sekaligus relasi dengan Tuhan. Bahkan, yang ironisnya, masih ada
oknum-oknum yang membeda-bedakan tingkat pelayanan. Sebagai contoh: Jika ia
sudah melayani musik di mimbar, maka ia enggan untuk melayani dalam hal
membersih-bersihkan dan sejenisnya (walau sebenarnya ia sudah senggang dan
senang hanya sebagai penonton J
). Oknum seperti inilah yang akan dihardik Yesus nantinya, salah satunya adalah
mereka yang melayani dalam nama Yesus namun dalam diri mereka masih ‘memilih
dan memilah’ pelayanan yang dapat mengharumkan nama mereka (memangnya ada
pelayanan yang bisa buat orang lain bau?hohoho..) Jangan sampai kita kegeeran,
merasa punya koneksi padahal TIDAK ADA relasi. Pengenalan kepada Tuhan harus
melalui relasi yang intens secara pribadi. Panjatkan selalu doa dan pujian
serta syukur dalam suka maupun duka secara intim dan personal kepada Bapa kita.
Yuk, janganlah kita menjadi para pelaku SKSD, yang manakala berpulang pada Bapa
nanti malah mendapat malu dan tanpa hasil. Stay
Faithful Inside and Fruitful Outside yoo.
Tuhan Yesus memberkati ^_^
#Penulis Artikel: G. L. (Gita Lim)